Sabtu, 19 April 2008

Selamat jalan guruku

Masih ingat post saya pada tanggal 8 April yang lalu,
yang judulnya "murid kurang ajar"??
Sekarang guru saya, yang saya ceritakan sakit itu,
telah berpulang kepada-Nya...

Saya sama sekali belum sempat menjenguk beliau,,,
ada rasa sesal yang berkecamuk dihati saya.
Saya sama sekali belum sempat mengucapkan terimakasih atas segala perbuatan baik yang selama ini telah beliau lakukan kepada saya, muridny...

Saya sempat membaca sebuah testimonial dari salah seorang mantan murid bapak,
orang itu mencaci maki bapak dengan kata-kata yang tidak pantas diucapkan seorang murid kepada gurunya.
Saya mengerti, mungkin ada dendam masa lalu terhadap almarhum yang masih disimpan sampai sekarang.
Pertanyaan saya:
Apa pantas sebagai murid kita mencaci maki guru kita?
Seseorang yang telah memberikan ilmunya agar kita menjadi orang yang lebih baik...
Seseorang yang dengan ikhlas mengurusi kita walaupun kita bukan anak kandungnya...

Apakah pantas kita menyimpan dendam setelah sekian lama tidak berjumpa?
Bukankah seharusnya rasa rindulah yang ada?

Apalagi sekarang guru itu sudah tiada...
Walaupun jauh dan tidak sempan menghadiri pemakamannya,
namun rasa haru itu tetap ada di hati saya.

Saya hanya bisa memanjatkan doa tulus dari seorang murid,
yang berharap gurunya bisa diterima di sisi Allah Swt.
Semoga beliau berada di tempat yang nyaman disana,
karena saya tahu,
beliau berhati emas.

Tidak ada komentar:

Story, Reading, Writing And All About Jurnalism